Jumat, 07 Januari 2011

—Menutup Jurnal Hidup 2010—

Hidup bagai sebuah buku. Mengawalinya, khalayak membuka lembar pertama dalam suatu buku kosong. Masih baru. Masih belum ternoda.

Kemudian, pelan-pelan, lembaran itu terisi dengan berbagai kejadian dan peristiwa yang terjadi dalam hari itu. Entah itu menggembirakan, menyedihkan, mengharukan, atau lucu.

Dan rasanya seperti baru kemarin, ketika saya membuka lembaran buku kosong 2010.

Suatu ketika, di kala makan malam, saya pernah bergumam begini, “Rasanya cepat sekali, ya. Sudah mau tahun baru.”

Ibu saya—yang saya sungguh kagumi—menyahut menggumamkan nama saya untuk mengawali kata-kata mutiaranya. “Bel, tahun-tahun sebelumnya, Mami juga ngerasa kayak gitu. Kok kayaknya cepet banget tahun itu berlalu, ya? Kayaknya baru kemarin tahun baru,”

“Terus?” ucap saya dengan menggebu-gebu, tak sabar menunggu kelanjutannya.

“Terus tahun ini, Mami berikrar, akan merasakan dengan sungguh-sungguh setiap peristiwa dalam setiap bulan. Sehingga, kalau sudah akhir bulan seperti sekarang ini, Mami dapat mengenang masa-masa itu tiap bulan. Seperti—‘Oh, bulan September lalu ada ini, ini, ini.’—Jadi, rasanya Mami telah melalui banyak masa-masa selama tahun 2010.”

Ketika itu saya terpana. Mami emang bisa membuat rangkaian kata yang mengagumkan dan inspiratif. Tidak heran kalau dia begitu disenangi. Tidak heran kalau dia begitu sukses bersosialisasi dengan siapapun. Orangnya sungguh bijak dan tegas. Ia bagaikan magnet—dapat menarik siapa saja untuk bergaul dengannya—terlebih lagi remaja.

Setelah itu saya memasuki kamar pribadi saya, merenung.

Apa saja yang telah terjadi selama tahun 2010?

Dimulai dari bulan Januari 2010. Tahun baru. Tahun berkumpul lagi dengan teman-teman kelas 8. Tahun dimana saya sedang gila-gilanya membaca fanfiksi. Dan, benar saja, akhir Januari saya benar-benar registrasi FanFiction.Net. Dan itu menjadi pembuka hari-hari saya yang bermakna, bersama sahabat-sahabat FFN.

Selanjutnya, Febuari 2010. Saya masih ingat pas bahwa saya sangat menyenangi Bleach bulan itu (sampai sekarang). Semua itu berawal dari ketidak sengajaan saya membuka FBI, tanpa mengetahui satu info pun tentang Bleach. Saya BENAR-BENAR JARANG ngikutin Bleach. Tahun itu, saya masih tetap tergila-gila dengan Hunter X Hunter dan Naruto. Dan pertemuan saya dengan FFN, mengawali pertemuan saya dengan Bleach. Dan, lihat? Saya tergila-gila dengan Bleach sampai sekarang.

Masih tetap di bulan Febuari, ketika saya mengenal author fav saya yang pertama (dan sampai sekarang)—yaitu Kazu. Dulu kalo gak salah pennamenya masih ‘kazuka-ichirunatsu Eglantine23’ apalah itu, saya lupa –plak- Intinya ada hiasan Eglantinenya, dan di profilnya masih tertera tentang puisi, “aku terluka untuk sembuh” (untuk Kazu, saya masih inget, lho :P)

MASIH TETEP DI BULAN FEBUARI, saya pertama kali mengenal indahnya HitsuHina. Semua berkat, yap, Kazu. Dulu sempet saya stalk fic-ficnya, dan menemukan betapa manisnya HitsuHina x) Dan bulan itu, adalah bulan dimana cinta kasih dan tahun baru Cina dirayakan. Saya merayakan kedua-duanya. Dan, lumayan, angpao yang saya dapat sekitar 200-an (walau sebenarnya itu tergolong sedikit kalo dibanding ama temen-temen saya).

Bulan ketiga, bulan Maret. Bulan kelahiran Mami saya tercinta. 13 Maret, tepatnya. Ketika itu saya memberinya hadiah, tapi saya lupa. :P Bulan itu bulan-bulan saya berpantang, tidak jajan selama masa prapaskah, sesuai ketentuan perayaan Paskah orang Kristiani. Saya mengambil ‘Pantang Jajan’, dan itu memang rencana saya setiap tahun. Keuntungannya, uang saya bertambah lewat uang jajan yang tidak saya jajankan. Hanya itu di bulan Maret, saya tidak ingat persis.

Bulan keempat, bulan April. Yang paling teringat adalah ketika saya merayakan Paskah, diawali dengan Tri Hari Suci. Selanjutnya, masa-masa itu penuh dengan siksaan guru yang semakin menindas, semakin dekat dengan ULUM. Oh, yeah, saya baru ingat. Saat itu saya benar-benar iri pada kakak kelas saya yang sudah terbebas dari penderitaannya dan sudah boleh berlibur.

Bulan kelima, bulan Mei. Bulan yang semakin menyiksa murid kelas 8. Namun di bulan ini juga, Mami dan Genio—adik bungsu saya—bersama-sama pergi dengan teman-teman Mami ke Singapore—tanpa keikutsertaan saya, adik saya, dan ayah saya. Katanya sih, dalam rangka ziarek, tapi saya percaya bahwa di balik semua itu, sesungguhnya mereka ingin wisata. Tapi, tak apalah, saya juga mendapat giliran tahun ini, ketika UN selesai, ke Macau, Cina, pada bulan Mei. xDDD

Bulan Juni. Bulan yang paling menyebalkan. Dimana ULUM dimulai, dan saya harus menyelesaikan tugas-tugas dan remedi yang berlangsung. Untungnya remedi saya tak separah teman-teman lainnya, jadi saya agak lebih bebas. Kemudian, sampailah pada tanggal 15 Juni, dimana hari itulah pertama kalinya saya mempublish fic di fandom Hunter X Hunter. Bulan itu juga, bulan pertama kalinya saya mengikutsertakan diri dalam event ‘Bleach Vivariation Festival’, dengan menyumbang fic HitsuHina dan tidak berhasil. Selanjutnya, yang paling ditunggu-tunggu, libur pun tiba, dan hari-hari saya bermalas-malasan di rumah pun tiba.

Bulan Juli, bulan keemasan saya. Tepatnya tanggal 4, dimana saya mendapat banyak hadiah. Kebetulan tema yang diselenggarakan Viva Fest itu adalah ‘Dedication Month’, jadi saya dapat hadiah lebih banyak dari yang saya duga xD sungguh, saya sangat-sangat berterimakasih sama Petty, Nana, Cha, dan orang-orang lain yang sudah membuatkan saya fic dan mengucapkan selamat. Bener-bener itu paling gak terlupakan. Juli, banyak orang yang saya kagumi dan saya sayangi berulangtahun. Ayah saya, adik bungsu saya, dan saudara-saudara saya yang lainnya. Juga beberapa teman saya.

Dan, sampailah pada tanggal tujuh Juli, dimana orang-orang yang saya kasihi banyak yang berulangtahun saat itu. Termasuk Angel, dia ngajak saya ke dufan saat ulangtahunnya. Selain itu, Kim Bum (yeah, siapa yang gak tahu dia?), KILLUA (menurut Yoshihiro Togashi, dan saya benar-benar autis hari itu xDDD), Echa Soemantri (ini mah favonya temen saya :9), dan masih banyak lagi. Oh, ya, Agnes Monica dan Choky Sitohang juga ultah di bulan Juli x9 /bangga HAPPY CANCER!!! –plak-

Masih dalam bulan Juli, dimana saya bersiap-siap akan memasuki tahun ajaran baru. Hari-hari terlalui, dan ulang-tahun-orang-yang-DULUNYA-saya-sempet-suka, datang dan saat itu saya ngestalk fbnya yang bejibun ucapan ultah. Lalu, Debri yang ultah di bulan Juli juga, dan kado ficnya tidak sempet selesai -___- /buagh

Tanpa disadari, bulan Agustus pun tiba. Bulan ini saya sudah agak terbiasa dengan kelas baru saya, namun tetap canggung karena isinya orang-orang populer (dan nyolot). Saya ingat persis, tanggal 14 Agustus teman saya ultah, dan ia mengajak saya dan sahabat-sahabat Cacaqualeta (anggaplah itu nama kelompok kami -__-) pergi ke Central Park dan seharian kami menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Hari-hari berikutnya berjalan normal dan biasa, sampai bulan September.

Bulan September, kali ini adalah bulan keemasan adik saya—Pedped—dan juga sahabat karib saya sedari kecil—Vani. Tanggal dua—sahabat saya—Vani—yang berulangtahun. Saya masih ingat memberi saya boneka kura-kura yang berwarna hijau—warna yang paling dibencinya. Dan, oh ya, bulan September adalah bulan dimana Opa kandung saya meninggal, sehingga kami sekeluarga harus segera lepas landas ke Manado, meninggalkan segala urusan sekolah dan pekerjaan.

Sekembalinya menuju Jakarta, hutang tugas-tugas menyerbu. Dua hari absen dari sekolah, dan sekembalinya saya dari Manado, saya harus mengurus susulan tiga ulangan—Matematika, Fisika, dan Bahasa Indonesia. Sungguh rumit saat itu, dan saya tidak belajar sama sekali—hanya sekadar membaca. Dan, hasilnya? Nilai butek-butek -__- Ah, di bulan ini pula ada libur Idul Fitri. Tidak ada kerjaan sama sekali menetap di rumah.

Bulan Oktober. Tidak ingat persis, tapi di bulan ini sedang marak-maraknya promosi IFA, kalau tidak salah. Tugas-tugas juga mulai bejibun. Dan, oh ya, walau tidak ingat persis, tapi antara bulan September-Oktober, saya menerima rapor bayangan. Merah dua. Great. IPA dan Mat. Asssh… -___-

Bulan November. Dimana para murid tertindas. Semua berjuang memperbaiki nilai. ULUM semakin dekat. Dan, beberapa teman berulangtahun. Bulan dimana saya mencintai Fairy Tail. Bulan dimana Mika Megurine, berganti menjadi Mika Fullbuster. Satu yang tak terlupakan, Pak Karolus--guru kebanggaan BHK--berulangtahun. Dirayakan meriah dan semarak. Lagi-lagi, kurang ingat.

Desember. Bulan sukacita. Bulan tuk merayakan semaraknya natal dan tahun baru. Bulan dimana lagu-lagu Christmas banyak terdendang. Termasuk, 'Sleigh Ride'. Bisa jadi dalam bulan inilah, saya paling banyak mempublish banyak fic. Amel--Sena berulangtahun, percobaan Drabble, Peramaian Viva Festi, Peramaian Eyeshield 21 Awards, dan yah, banyak fic yang terpublish. Awal bulan sungguh menyulitkan, dimana ULUM berlangsung. Namun semua itu tak menghapus damai natal dan terang Kristus di dunia.

Bulan damai, bulan sukacita. Bulan akan tugas pelayanan gereja. Bersama keluarga merayakan natal tidak pada parokinya, namun memilih paroki Regina Caeli (PIK) tuk dijadikan gereja tempat perayaan natal dan tahun baru. Bulan dimana murid kelas sembilan mendapat pembagian rapornya. Dan, saya, cukup puas dengan fakta bahwa nilai-nilai saya tuntas semua, tiada merah.

Dan, Tuhan, semoga tahun 2011 menjadi cahaya untukku. Untuk harapan baru. Untuk teman baru.

Dan untuk semangat baru.

Terima kasih.

Salam,
BelBellie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar